Horner Dukung Ide Ben Sulayem untuk F1 Kembali ke Mesin V10

Pada awal bulan ini, presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, mengusulkan agar F1 mempertimbangkan kembali menggunakan mesin konvensional yang ditenagai oleh bahan bakar ramah lingkungan. Sebagai bagian dari perubahan regulasi yang akan diperkenalkan tahun depan, mobil F1 akan menggunakan bahan bakar sintetis sepenuhnya. Perubahan ini akan mencakup unit tenaga baru dengan pembagian 50/50 antara mesin pembakaran internal V6 dan motor listrik MGU-K. Namun, Christian Horner, kritikus Red Bull, ingin melihat F1 kembali ke mesin V10 di masa depan, terutama dengan mempertimbangkan aspek bahan bakar berkelanjutan. Horner menyarankan bahwa mesin saat ini terlalu mahal dan kompleks, dan mempertanyakan kemungkinan untuk kembali ke mesin yang lebih sederhana dan berkelanjutan.

Meskipun aspirasi untuk mengadopsi mesin V10 kembali telah muncul, implementasinya kemungkinan terjadi tidak sebelum tahun 2030. Diskusi positif seputar masa depan F1 juga telah muncul, dengan banyak pihak mendukung ide penggunaan mesin V10 dengan bahan bakar ramah lingkungan. Ben Sulayem, dalam akun media sosialnya, menyatakan perlunya terus mengikuti tren teknologi motorsport masa depan. Dalam konteks ini, dia menggarisbawahi pentingnya mendukung tim dan pabrikan untuk mengendalikan biaya riset dan pengembangan. Dengan demikian, diskusi seputar masa depan mesin F1 dan peraturan yang akan diperkenalkan tahun 2026 akan terus berkembang seiring waktu.

Source link

Exit mobile version