Mengapa Yamaha Terus Mencari Grip Selama Tiga Tahun?

Fabio Quartararo tidak mengharapkan akhir pekan yang mudah di Mugello, tetapi sekali lagi pembalap asal Prancis itu akhirnya mendapatkan lebih dari yang dia inginkan di belakang kemudi Yamaha. Meskipun, ia langsung masuk ke Q2 dengan dislokasi bahu. Pada Sabtu ia menempati posisi keempat yang mengesankan di grid, balapan adalah cerita yang berbeda. Pada Sprint Race, El Diablo harus pasrah turun dari posisi keempat ke P10 di klasemen, pembalap pertama yang tidak mendapatkan poin di klasemen keseluruhan. Pada Minggu, dengan 23 lap, masalahnya memburuk. Ia finis di urutan ke-14, tepat di depan Alex Rins, Takaaki Nakagami, Lorenzo Savadori, dan Somkiat Chantra, menyaksikan M1 mengalami gangguan pada cengkeramannya, yang merupakan masalah kronis dari motor Jepang. Mugello kini tinggal sejarah, dan baik tim Iwata maupun Quartararo harus fokus ke Grand Prix Belanda akhir pekan ini, di sirkuit Assen, ‘Katedral’, yang secara historis sangat bagus untuk Yamaha YZR-M1. Sesuatu yang disadari sepenuhnya oleh sang juara MotoGP 2021, seperti yang ia tegaskan kepada media pada Kamis (26/6/2025), setibanya di sirkuit, selama suhu lintasan tidak terlalu tinggi dan daya cengkeramnya bagus. “Ini adalah salah satu Grand Prix di mana saya dapat mengatakan bahwa, jika cuacanya bagus, saya dapat tampil kompetitif di setiap sesi. Saya bisa mengatakan itu karena sirkuit, cengkeraman dan suhunya,” Quartararo memulai. Quartararo mengonfirmasi bahwa bahu kirinya yang cedera di Italia sudah pulih. Terakhir, Quartararo, yang melihat perkembangan Yamaha, mengatakan sekali lagi bahwa pada tahap musim ini dia berharap berada dalam situasi yang lebih baik, terutama dalam hal cengkeraman, di mana motornya belum membuat langkah maju yang diperlukan. “Saya pikir tidak memiliki dasar motor kami tidak membantu. Saya berharap bisa lebih baik pada tahap ini tahun ini. Setiap kali kami berkembang, kami melakukannya dengan cara kami sendiri. Kami telah mencari cengkeraman selama dua atau tiga tahun dan kami belum menemukannya. Semua rider bekerja untuk itu, tetapi sekarang lebih tergantung pada para insinyur,” ucap pembalap Nice itu.

Source link

Exit mobile version