Rahayu Saraswati memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, merupakan sebuah keputusan yang menandai berkurangnya figur muda yang biasanya membawa semangat pembaruan di parlemen. Kehadirannya telah diakui sebagai simbol gagasan segar, keberanian, dan energi baru di tengah-tengah dominasi politik yang cenderung monoton. Rahayu Saraswati memiliki rekam jejak prestasi yang membanggakan, dari masa jabatannya sebelumnya hingga kiprahnya dalam isu-isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Selain itu, dia juga aktif dalam organisasi Saraswati Learning Center yang fokus pada pendidikan inklusif bagi anak-anak difabel. Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati juga terlibat dalam forum-forum nasional dan internasional yang memperhatikan isu-isu kesetaraan gender dan partisipasi generasi muda. Menurut Ketua PB HMI Ramon Hidayat, keputusan Rahayu Saraswati untuk mundur bukan hanya sebagai pergantian kursi legislatif, melainkan juga berkurangnya energi muda yang mampu menyajikan gagasan progresif dan dekat dengan aspirasi rakyat.
Pandangan Ramon Hidayat tentang kepergian Rahayu Saraswati sebagai salah satu figur muda yang membawa warna baru di parlemen, memberikan perspektif tentang betapa pentingnya kehadiran tokoh-tokoh muda dalam dunia politik yang bisa menambah semangat, keberanian, dan gagasan segar. Kepergian Rahayu Saraswati dilihat sebagai kehilangan yang mengurangi semangat para pemuda di DPR RI, yang biasanya dihadirkan oleh tokoh seperti Rahayu Saraswati.