portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Panglima TNI Baru dalam Turbulensi Politik Pilpres 2024

Panglima TNI Baru dalam Turbulensi Politik Pilpres 2024

DI tengah memanasnya tensi politik jelang Pemilu 2024 yang diagendakan digelar pada 14 Februari nanti, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono.

Kepastian diperoleh setelah Jokowi mengirim Surat Presiden (Supres), yang disampaikan Mensesneg Pratikno kepada Ketua DPR Puan Maharani pada Senin (30/10/2023). Konfirmasi perkembangan tersebut telah disampaikan langsung Puan Maharani.

Rencananya, fit and proper test perwira kelahiran 5 Agustus 1967 itu digelar pada 14 November. Bila merunut catatan pengangkatan Panglima TNI sebelumnya, jenderal yang berlatar kesatuan Kopassus TNI AD itu tidak bakal menemui ganjalan di Senayan. Ia hanya menjalani syarat formal.

Promosi panglima TNI menjadikan Agus Subiyanto sebagai perwira Akademi Militer (Akmil) leting 1991 paling melesat kariernya. Apalagi, ia hanya menjabat posisi kepala staf TNI AD (KSAD) selama sepekan, dan langsung dipromosikan menjadi panglima. Untuk di level seangkatannya, Agus Subiyanto mendahului penerima Adhi Makayasa Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso yang kini menjabat sebagai Sesmenko Polhukam.

Selain Agus Subiyanto dan Teguh Pudjo Rumekso, alumnus Akmil 1991 lainnya baru menjabat sebagai jenderal bintang dua. Mereka antara lain Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang mengemban tugas Kepala Staf Kostrad TNI AD, dan Mayjen TNI Farid Makruf yang menduduki pos Pangdam Brawijaya.Sekilas, tak ada problem melekat pada diri Agus Subiyanto. Secara track record, ia telah menapak jenjang pendidikan dan tour of duty terbilang lengkap yang menjadi prasyarat kualitatif normatif memimpin TNI.

Secara pendidikan jebolan SMAN 13 Bandung pada 1986 itu telah mengikuti Sesko TNI (2015) dan Lemhanas (2019). Sedangkan catatan penugasan antara lain operasi di Timor Timur sebagai Kasi Ops Sektor A, Dandim 0735/Surakarta, Danrem 132/Tadulako (2017-2018), Wadanpussenif Kodiklatad (2019-2020), Danrem Surya Kencana (2020), Danpaspampres (2020-2022), Pangdam Siliwangi (2021-2022), WaKSAD (2022-2023), dan KSAD (2023).

Di sisi lain, Jokowi sebagai presiden memiliki hak politik absah, termasuk mengejawantahkan subjektivitasnya, memilih panglima TNI. Namun, dalam turbulensi perebutan kekuasaan sekarang ini, penunjukan Agus Subiyanto tetap saja memunculkan pertanyaan dan kecurigaan. Sorotan kritis di antaranya disampaikan analisir pertahanan, militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie.

Pertanyaannya antara lain mengapa Jokowi terkesan terburu-buru mengajukan penggantian panglima TNI. Apalagi Yudo Margono masih aktif (baru pensiun pada 26 November), dan tidak melakukan kesalahan apa pun sebagai Panglima TNI, bahkan menghasilkan legacy yang menurutnya sangat hebat?

Exit mobile version