portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

5 Fakta Menarik Tentang Ibnu Sutowo, Nomor 3 Kakek Mertua Dian Sastro

5 Fakta Menarik Tentang Ibnu Sutowo, Nomor 3 Kakek Mertua Dian Sastro

Fakta menarik tentang Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Ibnu Sutowo menarik untuk diketahui. FOTO/DOK.National Press Club of Indonesia – perpustakaan.kpk.go.id
JAKARTA – Fakta menarik tentang Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Ibnu Sutowo menarik untuk diketahui. Mulai dari sebagai bos perusahaan negara dalam bisnis minyak dan gas hingga kaitannya dengan Dian Sastrowardoyo.
Sutowo adalah orang penting di era Presiden Soekarno dan Soeharto. Dia memiliki pengalaman segudang. Salah satunya pernah menjadi dokter pada Gouverment Indische Arts Malariabestrijding di Batavia (2 Juli 1940-31 Agustus 1940).
Setelahnya, dokter pada Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong, Palembang (31 Agustus 1940-16 September 1945). Kemudian, Kepala Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong, Palembang (16 September 1945-16 Desember 1945).
Lalu, Kepala Rumah Sakit Umum Palembang (16 Desember 1945-1947) dan bergabung dengan TRI Darat kemudian menjadi TNI Angkatan Darat (5 Desember 1946).
Setelah itu, Kepala Jawatan Kesehatan Tentara Divisi II / Garuda kemudian pada 1948 berganti nama menjadi Sub Komandemen Sumatera Selatan serta pada 1950 berganti nama menjadi Tentara Teritorium II / Sriwijaya (5 Desember 1946-16 Juni 1951).
Selanjutnya, Kepala Staf Sub Komandemen Sumatera Selatan (18 Februari 1948-9 Juni 1949). Dia juga pernah menjadi Kepala Staf Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan (9 Juni 1949-9 Desember 1949).
Jabatan lain yang pernah dia emban di antaranya Kepala Staf Tentara Teritorium II / Sriwijaya (9 Desember 1949-11 Juni 1955), Kepala DKAD Teritorium II merangkap Kepala DKAD Teritorium I (17 Juni 1951-11 Juni 1955), Panglima Tentara Teritorium II / Sriwijaya (11 Juni 1955-2 Juli 1956).
Selain itu, Asisten IV Kepala Staf Angkatan Darat (2 Juli 1956-25 Agustus 1958), Deputi II Bidang Operasi Kepala Staf Angkatan Darat merangkap Deputi Pelaksana Perang Pusat (29 Desember 1956-Juli 1959), Direktur Utama PT Permina (10 Desember 1957-9 Oktober 1968).
Inspektur Teritorial & Perlawanan Rakyat Markas Besar Angkatan Darat (25 Agustus 1958-Juli 1959), Kepala Jawatan Minyak Gas dan Bumi kemudian menjadi Biro Minyak Gas dan Bumi Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (18 Oktober 1960-13 November 1963).
Kepala Direktorat Minyak Gas dan Bumi pada Pembantu Menteri Perindustrian Dasar & Pertambangan Bidang Pertambangan dan Urusan Perusahaan Tambang Negara (13 November 1963-27 Agustus 1964), Gubernur Indonesia untuk Organization of the Petroleum Exporting Countries / Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada 1965.

Exit mobile version