portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Disiplinkan Prajurit Lewat Salat dan Pengajian, Jenderal Bintang 3 Ini Jawab Prabowo soal Tuduhan Islamisasi

Mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III), Letjen TNI (Purn) Agus Rohman memiliki banyak pengalaman saat masih aktif menjadi prajurit TNI AD. Jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 membagikan kisahnya pada awal karier militernya.

Pada tahun 1997, Mayor Inf Agus Rohman menjabat sebagai Wadanyonif Linud 328 di Cilodong, Depok. Ia tidak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan jabatan tersebut karena saat itu sudah berpangkat Pama. Mayor Inf Agus Rohman juga pernah bertugas di satuan jajaran Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad, yaitu Batalyon Linud 330/Tri Dharma.

Setelah beberapa bulan menjabat, ia menemukan banyak hal, baik positif maupun negatif, terkait kegiatan, kondisi pangkalan, sarana prasarana, dan kondisi para prajuritnya. Ia agak heran dengan perilaku personel satuannya yang kurang disiplin, terutama setelah Batalyon 328 tidak lagi dipimpin oleh Letkol Inf Prabowo Subianto. Ketika itu, kesetiaan dan loyalitas prajurit kepada Letkol Inf Prabowo Subianto sangat tinggi sehingga Yonif L 328 menjadi satuan elite yang sangat diandalkan di jajaran Angkatan Darat. Namun, setelah Letkol Inf Prabowo Subianto tidak lagi memimpin, kedisiplinan dan hal-hal positif lainnya yang diterapkannya menjadi menurun.

Untuk memulihkan kedisiplinan prajurit, Mayor Inf Agus Rohman menerapkan berbagai aturan dengan bertanya kepada prajurit senior yang pernah dipimpin Letkol Inf Prabowo Subianto tentang kepemimpinannya selama menjadi danyon.

Exit mobile version