PVMBG telah meningkatkan status Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) dari tingkat II (Waspada) menjadi tingkat III (Siaga). Peningkatan status ini disebabkan oleh aktivitas Gunung Marapi yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Menurut PVMBG, pascaerupsi pada 3 Desember 2023, erupsi lanjutan Gunung Marapi masih terjadi hingga saat ini. Meskipun jumlah erupsi harian cenderung menurun, namun jumlah gempa Low Frequency dan Vulkanik Dalam (VA) cenderung meningkat, yang menunjukkan adanya pasokan magma dari kedalaman yang masih terjadi dan cenderung meningkat. Aktivitas Gunung Marapi masih tinggi, ditandai dengan gempa erupsi dan gempa hembusan disertai dengan tremor terus-menerus.
PVMBG juga mendeteksi keberadaan magma di dalam/dasar kawah sejak munculnya pancaran sinar api di puncak Gunung Marapi pada Sabtu (6/1/2024) malam dan lontaran material pijar pada erupsi-erupsi berikutnya. Hal ini menunjukkan perubahan tipe erupsi/letusan dari tipe freatik menjadi tipe magmatik.
Dengan kondisi ini, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk pendaki, pengunjung, dan wisatawan, untuk tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai yang berhulu di puncak G. Marapi diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Dengan demikian, dengan adanya peningkatan status Gunung Marapi menjadi tingkat III (Siaga), diharapkan masyarakat dan pihak terkait dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan bencana secara lebih intensif.