Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui perajin batik di Desa Kebonsari, Karangdadap, Pekalongan, Jawa Tengah. Foto/MPI/dinar fitra magiszha
JAWA TENGAH – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal mempertimbangkan kebijakan pembatasan impor batik dari China. Banyak perajin batik yang mengeluhkan impor batik dari China yang membuat kelestarian dan eksistensi produk batik lokal berkurang. Hal itu diungkapkan Ganjar seusai bertemu pengusaha muda, pelaku UMKM dan tokoh masyarakat di Desa Kebonsari, Karangdadap, Pekalongan, Jawa Tengah.
Seperti diketahui, Pekalongan telah lama menjadi sentra batik terkenal di seluruh Indonesia hingga mancanegara. “Yang sekarang dikeluhkan adalah munculnya batik dari China, karena harganya jatuh,” ujar Ganjar Selasa (16/1/2024).
Berdasarkan temuan itu, Ganjar mengaku bakal mempertimbangkan kebijakan pembatasan impor batik dari luar negeri, khususnya China agar kesejahteraan perajin batik lokal terjamin. Untuk jangka panjang, Ganjar menyebutkan harapannya kelestarian batik lokal bisa terus dijaga oleh generasi penerus bangsa. “Saya kira memang perlu dipertimbangkan betul agar pembatasan impornya dilakukan,” ucapnya. (cip)