Menko PMK Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu (10/3/2024). Foto: Ist
YOGYAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu (10/3/2024).
Dia mengapresiasi Prambanan sebagai simbol toleransi. Hal ini merupakan wujud keberagamaan di Indonesia.
“Candi Prambanan merupakan simbol toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman yang dimiliki masyarakat Indonesia,” kata Muhadjir di hadapan ribuan umat Hindu dari berbagai daerah yang hadir di Prambanan, Minggu (10/3/2024). Sebagaimana diketahui, Candi Prambanan telah ditetapkan sebagai tempat ibadah umat Hindu Indonesia dan Dunia.
Hadir bersama Menko PMK, Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan Manuaba, Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, Asisten I Pemprov Jateng mewakili Pj Gubernur Jateng, Direktur Pendidikan Ditjen Bimas Hindu Kemenag Trimo. Kemudian, Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum PP KMHDI Darmawan, Ketua Umum PSN Pusat Jero Mangku Gede Pastika, Ketua Umum Pandu Nusa Dwijo Sumarto, Sekjen Prajaniti Hindu Indonesia I Wayan Kantun Mandara. Dari Panitia Nasional Perayaan Nyepi Nasional dihadiri Ketua Umum Brigjen TNI I Ketut Gede Wetan Pastia, Ketua 1 Gede Narayana, Sekretaris Umum JM Astono Condro, Panitia Tawur Agung Kesanga Nasional Suyamto, GM Candi Prambanan Kolonel Laut I Gusti Putu Ngurah Sedana, Perwakilan TWC, Perwakilan BPK Jawa Tengah, Pembimas Jateng dan DIY, Ketua PHDI Jateng dan DIY, Muspida Klaten beserta PHDI Klaten.
Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya menyampaikan makna tema Nyepi yaitu Sat, Cit, Ananda untuk Indonesia Jaya.
“Sat artinya satya, kebenaran. Kebenaran adalah Dharma, sehingga semua harus benar, harus Dharma. Dharma yatra, Dharma dana, Dharma yudha. Pergi ke tempat-tempat benar, uangnya diperoleh dengan benar, bertempur dengan cara yang benar, dan lain sebagainya,” ujar mantan Danjen Kopassus itu.