Kontak senjata antara KKB Papua dengan TNI kembali terjadi. Kali ini, peristiwa terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Minggu (17/3/2024).
Melihat ke belakang, kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan TNI memang sering terjadi. Tak jarang, sebagian di antaranya juga memakan korban dari pihak TNI.
Kejadian terbaru di Puncak Jaya menambah daftar panjang kontak tembak antara KKB Papua dan TNI. Berikut adalah beberapa fakta yang diketahui dari kontak tembak antara TNI dan KKB di Puncak Jaya.
1. Terjadi di Kabupaten Puncak Jaya
Baku tembak antara KKB dengan anggota TNI kembali terjadi. Insiden ini membuat seorang prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL) gugur. Kontak bersenjata antara KKB Papua dan anggota TNI terjadi pada Minggu, 17 Maret 2024, di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, tepatnya Distrik Kulirik.
2. Melibatkan Satgas Elang IV
Kontak tembak melibatkan Satgas Elang IV wilayah Puncak Jaya. Pihak KKB menyerang sejumlah anggota TNI yang tengah bertugas di Puncak Jaya.
3. Diserang Tiba-tiba
Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjelaskan bahwa serangan KKB terjadi tiba-tiba terhadap anggota TNI di Puncak Jaya. Seorang anggota TNI mengalami luka tembak di kepala, sementara yang lain berhasil berlindung dan membalas tembakan. Pasukan penguatan kemudian tiba namun kontak tembak masih berlanjut.
4. Satu Anggota TNI Gugur
Satu anggota TNI, yaitu Sertu Ismunandar, gugur dalam kontak tembak dengan KKB di Puncak Jaya. Ismunandar mendapat luka fatal di kepala dan meninggal setelah dibawa ke Puskesmas Mulia untuk perawatan medis. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Desa Madurekso, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah, pada Selasa (19/3/2024).
5. TNI Kembali Berduka
TNI berduka atas gugurnya Sertu Ismunandar dalam kontak tembak dengan KKB. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto beserta jajaran turut mengucapkan belasungkawa atas kepergian Ismunandar. Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi turut melayat ke rumah duka.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran agar situasi di Papua dapat lebih kondusif di masa mendatang.