loading…
Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron mengungkapkan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk kepentingan nasional. Dia pun melihat pembangunan IKN tahap pertama sudah sesuai dengan jalur atau on the track. IKN dinilai sebagai gerbang untuk pembangunan ekonomi yang inklusif, membuka pusat ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa. Kendati demikian, perlu waktu untuk mewujudkannya. Sejauh ini, pembangunan IKN sudah sesuai target. Secara keseluruhan pembangunan tahap pertama sudah 84,9%. Adapun pembangunan Kantor Presiden mencapai 90%. “IKN sudah menjadi kepentingan nasional kita, tentu butuh waktu agar dapat memujudkannya sesuai roadmap pembangunan IKN. Namun, untuk pembangunan tahap pertama menurut data yang saya peroleh sudah on the track,” kata Herman Khaeron, Rabu (19/6/2024). Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan pembangunan infrastruktur IKN masih terkendala mekanisme pelepasan kawasan hutan, 2.085,62 hektare dari 36.150 hektare tanah masih dalam penguasaan pihak lain karena belum diterbitkannya hak pengelolaan lahan (HPL). Herman berpendapat, Kementerian ATR/BPN sedang menyelesaikan masalah tersebut. “Saat ini Menteri ATR/BPN (Agus Harimurti Yudhoyono) sedang fokus dan melakukan percepatan menyelesaikan masalah pertanahan di IKN secara persuasif dan berkeadilan,” tuturnya. IKN dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan. IKN dinilai sebagai simbol identitas bangsa serta pusat gravitasi ekonomi baru. Diharapkan dapat membawa multiflier effect dengan menjadikan episentrum pertumbuhan yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa guna mendukung pembangunan Indonesia Sentris menuju Indonesia Maju 2045. IKN bakal menurunkan kesenjangan antarwilayah karena pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa mendorong perdagangan antarwilayah, mendorong investasi di provinsi ibu kota negara baru dan provinsi sekitarnya serta mendorong diversifikasi ekonomi, sehingga tercipta dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor non-tradisional pada berbagai wilayah non Jawa. Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menuturkan bahwa keberhasilan membangun IKN akan meningkatkan kepercayaan diri Indonesia untuk membangun kota-kota baru di daerah lain. Hal ini berdampak besar dalam upaya melakukan akselerasi pemerataan ekonomi. “IKN itu harus dilihat sebagai awal. Kalau berhasil bangun IKN, pasti pede bangun yang lain karena kita sudah patahkan pikiran lama kalau tidak bisa pindah ibu kota,” kata Piter. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa keberhasilan membangun IKN tentu bukan semata tugas pemerintah. Masyarakat juga punya peran penting dalam mengawal proses pembangunan agar berjalan dengan baik. “Pemerintah punya keterbatasan membangun IKN. Yang dibutuhkan pemerintah dari kita bukan caci maki, kritik tanpa dasar, tapi sumbangsih pemikiran agar cita-cita kita bersama bisa terwujud. Jadi, jangan cuma kritik, tapi juga ada solusi,” pungkasnya. (rca)