Tahun 2024 menjadi tantangan besar bagi sektor maritim Indonesia dengan berbagai dinamika geopolitik, tantangan keamanan, dan peluang strategis yang harus ditanggapi dengan cepat. Insiden penting terjadi di Laut Natuna Utara pada Oktober 2024 ketika kapal China Coast Guard diusir oleh Bakamla RI karena mengganggu aktivitas PT Pertamina. Pengamat maritim Dr. Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa menekankan pentingnya diplomasi dan kekuatan pertahanan maritim Indonesia dalam menanggapi klaim yang tidak sah. Diplomasi melalui ASEAN dan PBB menjadi langkah strategis untuk menjaga kedaulatan wilayah dan menunjukkan kepemimpinan di kawasan Asia Tenggara.
Dinamika keamanan maritim tahun 2024 juga mencakup konflik di Laut Merah dan Teluk Aden yang berdampak pada jalur pelayaran internasional, termasuk Selat Malaka. Indonesia memperkuat koordinasi regional untuk memastikan keamanan pelayaran di jalur vital tersebut dengan patroli maritim intensif, kerja sama dengan negara tetangga, dan modernisasi alutsista. Pengelolaan sumber daya laut, khususnya pasir laut, juga menjadi fokus di tahun 2024 dengan potensi pasir yang bisa dimanfaatkan untuk proyek infrastruktur di Indonesia.