Berita  

“Penemuan Kepemimpinan Ganda HNSI: Solusi Nelayan Indonesia”

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) tengah mengalami ketegangan karena ketidaksamaan perhatian dari organisasi. Kepemimpinan ganda HNSI di level pusat disinyalir menjadi penyebabnya. Dua kepengurusan HNSI di pusat, dipimpin oleh Herman Herry dan mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Soemarjono, sedang bersaing untuk posisi Ketua Umum HNSI. Hal ini membuat anggota dan nelayan di Muara Baru dan Muara Gembong Bekasi merasa kehilangan advokasi terkait hak-hak normatif mereka, seperti ketersediaan BBM. Aktivis Nelayan HNSI, Andy Willkam Sinaga, juga menyoroti masih banyaknya persoalan yang harus dihadapi HNSI terkait nelayan di Indonesia, seperti illegal fishing oleh nelayan asing dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya ikan Indonesia. Dia juga menekankan perlunya kepemimpinan tunggal yang kuat dan kredibel dalam menyelesaikan masalah tersebut. Andy juga mengajukan permintaan agar dualisme kepengurusan HNSI segera diakhiri dan pemerintah, khususnya Menteri Kelautan dan Perikanan, turun tangan untuk menyatukan kepengurusan HNSI Pusat.

Exit mobile version