Suara diduga Mendikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah rekaman kontroversialnya tersebar luas. Dalam rekaman tersebut, Satryo diduga memarahi dan bahkan memukul salah satu pegawainya di Kemendikti Saintek.
Kontroversi ini bermula dari aksi demo yang dilakukan oleh sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung Kemendikti Saintek, di mana Satryo dituduh melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan tindakan arogan yang berujung pada pemecatan sepihak terhadap pegawai. Rekaman suara yang beredar menampilkan suara gaduh yang diduga merupakan kemarahan Satryo, disertai dengan suara pukulan dan rintihan dari pegawai yang meminta maaf.
Menyikapi hal ini, Satryo memberikan tanggapannya dengan membantah tuduhan yang dialamatkan padanya. Ia menjelaskan bahwa demo tersebut dipicu oleh mutasi besar-besaran di Kementerian Pendidikan, yang membuat sebagian pegawai menolak adanya rotasi jabatan. Satryo juga membantah tuduhan mengenai kekerasan fisik yang ia lakukan terhadap pegawainya.
Kisah kontroversial ini terus menjadi sorotan publik dan menarik perhatian banyak orang, baik di media sosial maupun media arus utama. Tidak hanya menimbulkan polemik, namun juga menunjukkan kompleksitas dinamika di balik layar di lingkungan Kemendikti Saintek.
