Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Pembaruan Jumhur Hidayat, telah bertemu dengan perwakilan dari 30 komunitas ojek online (ojol) atau transportasi online. Pertemuan ini berlangsung di sebuah hotel di Jakarta Selatan pada Selasa, 25 Maret 2025. Setelah pertemuan, Jumhur menyatakan kesiapannya untuk mendukung peningkatan posisi tawar komunitas transportasi online baik sebagai mitra aplikasi maupun pekerja online.
Menurut Jumhur, penting untuk menyatukan pendapat terkait hubungan antara menjadi mitra aplikasi atau pekerja. Dia menjelaskan perbedaan posisi antara menjadi mitra dan menjadi pekerja, dimana sebagai mitra saat ini, seringkali tidak terlindungi, jam kerja tidak jelas, dan penghasilan rendah akibat potongan yang tinggi. Jumhur juga menegaskan bahwa ada beberapa individu yang memilih menjadi pengemudi online untuk mencari tambahan uang, namun hal tersebut bukan menjadi sumber utama penghasilan mereka.
Dalam upayanya untuk menyuarakan aspirasi mereka, Jumhur menyatakan perlunya regulasi yang mengatur status para pengemudi transportasi online, baik sebagai pekerja tetap maupun gig workers dengan fleksibilitas tinggi. Jumhur berharap agar regulasi yang lahir nantinya tidak hanya melindungi para pekerja, namun juga mencegah eksploitasi terhadap mereka. Dalam konteks nilai Pancasila, Jumhur menegaskan bahwa seseorang boleh menjadi kaya, namun tetap harus memiliki kepedulian terhadap kaum pekerja dan tidak melakukan eksploitasi.
