Selama periode H-3 Lebaran pada tahun 2025, tercatat sebanyak 150 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi, mengakibatkan delapan orang tewas. Juru Bicara Operasi Ketupat 2025, KBP Ahmad Musthofa Kamal, mengumumkan data ini pada Sabtu (29/3/2025). Total kerugian materiil akibat kecelakaan diperkirakan mencapai Rp179.000.000, dengan lonjakan volume arus lalu lintas terutama kendaraan yang meninggalkan Jakarta.
Gerbang tol Cikampek Utama adalah jalur yang paling ramai, dengan 126.518 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Tol Trans Jawa, sementara tidak ada kendaraan yang masuk ke Jakarta. Arus lalu lintas juga menuju Merak tercatat tinggi, dengan 52.285 kendaraan keluar Jakarta melalui GT Cikupa dan 49.898 kendaraan kembali.
Untuk mengatasi kemacetan dan mengatur arus kendaraan, beberapa langkah rekayasa lalu lintas diberlakukan, termasuk sistem one way nasional dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Gerbang Tol Kalikangkung. Pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas pun diberlakukan mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali untuk kendaraan logistik seperti pengiriman ternak, uang, dan kebutuhan pokok.
Keseluruhan, upaya pengaturan lalu lintas dan pemantauan arus kendaraan dilakukan agar masyarakat dapat bepergian dengan aman dan lancar selama periode mudik Lebaran 2025.