Jakarta E-Prix akan berlangsung hingga tahun 2024 sebelum diundur ke 2025 karena pemilihan presiden Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah Jakarta berencana untuk memperpanjang kontrak tersebut, meski mengharapkan adanya diskon commitment fee. Gubernur Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan pentingnya perpanjangan kontrak dengan penawaran yang lebih murah, mengingat pertumbuhan minat masyarakat terhadap balap mobil listrik.
Sebagai informasi, commitment fee yang sudah dibayarkan sebelumnya mencapai 36 juta pounds untuk tiga tahun, sementara biaya penyelenggaraan balapan sekitar Rp150 miliar. Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, menyatakan kesiapannya untuk memulai negosiasi setelah pertemuan di Balaikota Jakarta.
Alberto Longo, Co-founder Formula E, mengakui eksposur besar Jakarta dalam dua edisi terakhir sebagai potensi yang menjanjikan. Dengan audien lebih dari 50 juta, Formula E menjadi platform untuk menaikkan peringkat Jakarta dalam level global. Ia juga menyoroti Indonesia sebagai pasar ketiga terbesar Formula E dari segi penonton, dengan empat juta orang menonton balapan di Indonesia.
Gubernur Jakarta menegaskan betapa pentingnya event Formula E dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan dalam meningkatkan peringkat Jakarta di tingkat global. Dengan tujuan agar Jakarta masuk dalam 50 besar kota global, perbaikan menyeluruh termasuk penyelenggaraan event Formula E diharapkan dapat berjalan dengan baik. Jakarta berharap menjadi destinasi wisata olahraga yang menarik dengan tujuan untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi event-event internasional di masa depan.
